Pengertian Ahlus Sunnah wal Jamaah

Ahlus Sunnah Wal Jama’ah --sering disingkat Aswaja-- adalah orang-orang yang mengikuti sunnah Rasulullah Saw dan berada dalam golongan jamaah kaum Muslimin.

“Sesungguhnya kalian adalah umat yang satu dan Aku adalah Rabb kalian, maka beribadahlah kepada-Ku” [QS. Al-Anbiyaa : 92].

“Telah berpecah kaum Yahudi menjadi tujuh puluh satu golongan ; dan telah berpecah kaum Nashara menjadi tujuh puluh dua golongan; sedang umatku akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu. Maka kami-pun bertanya, siapakah yang satu itu ya Rasulullah? ; Beliau menjawab: yaitu orang-orang yang berada pada jalanku dan jalannya para sahabatku di hari ini” (HR. Tirmidzi).

Ahlus Sunnah wal Jamaah secara harfiah berarti orang yang mengikuti tuntunan dan kelompok (pengikut Nabi Saw). Ahlus Sunnah bisa juga berarti orang yang mengikuti sunnah Nabi Saw, lawannya Ahlul Bid’ah.

  • Ahlu = keluarga, pemilik, pelaku, atau seorang yang menguasai suatu permasalahan
  • Sunnah = ucapan, tindakan, persetujuan, dan perilaku Rasulullah Saw dalam menjalankan risalah Islam.
  • Ahlus Sunnah = mereka yang mengikuti sunnah Rasulullah Saw dan sunnah para sahabatnya. Imam Ibnul Jauzi berkata, ”Tidak diragukan bahwa orang yang mengikuti atsar (sunnah) Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabatnya adalah Ahlus Sunnah” (Talbisul Iblis).
  • Al-Jama’ah = bersama atau berkumpul dalam kebenaran. Ibnu Mas’ud mengatakan: “Al-Jama’ah adalah yang mengikuti kebenaran walaupun engkau sendirian” (Syarah Usuhul I’tiqaad Al Laalika-i).

Menurut Imam Ahmad bin Hanbal, sifat Ahlus Sunnah wal Jamaah antara lain:

  • Beriman kepada Allah dna Rasul-Nya
  • Mengakui (mengimani) semua yang dibawa para nabi dan rasul
  • Mengetahui hak orang salaf yang telah dipilih oleh Allah untuk menyertai Nabi-Nya
  • Mendahulukan Abu Bakar, Umar, dan Utsman serta mengakui hak Ali bin Abi Thalib, Zubair, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash, Said bin Zaid bin Amr bin Nufail atas para sahabat yang lain –merekalah sembilan orang yang telah bersama-sama Nabi Saw berada di atas Gunung Hira’,
  • Shalat berjamaah dan Jumat bersama semua pemimpin –baik yang taat maupun zhalim.

Ahlus Sunnah wal Jamaah itu tidak identik dengan kelompok atau madzhab tertentu, tetapi siapa saja yang memenuhi kualifikasi di atas.
Ketaatan pada Sunnah Rasul tidak hanya dan tidak cukup dengan cara berpakaian, tapi lebih dari itu adalah meneladani akhlak, ibadah, dan mu’amalah Rasulullah Saw. Wallahu a'lam bish-shawab.*

Komentar