Kuliah Di Universitas Terbuka, Bisa Berprestasi Dan Berkarya

adalah bisa lulus kuliah dengan tepat waktu dan agar bisa lulus dan berprestasi di Universitas dengan staf di Universitas Terbuka, Yang Muda Yang Berprestasi Universitas Terbuka Ia mengatakan bahwa kuliah di UT bukan sekedar lulusan Perguruan Tinggi Negeri biasa namun bisa bersaing dan dengan kuliah di Universitas Terbuka Indonesia. Dengan belajar di UT Anda bisa tetap berkarya dan belajar secara beriringan dan bersinergi,
Kuliah Di Universitas Terbuka, Bisa Berprestasi Dan Berkarya
(Ijazah Universitas Terbuka)
Banyak orang yang beranggapan bahwa kuliah di Universitas Terbuka itu kurang berkualitas karena kuliahnya jarang bahkan tidak pernah bertatap muka dengan dosennya. Selain itu ada pula yang beranggapan kuliah di Universitas Terbuka itu butuh waktu yang lama karena untuk lulus ujian semester saja sangat sulit tergantung pada nilai murni tidak ada remedial atau ujian ulang untuk perbaikan nilai.
Tapi anggapan seperti itu jelas keliru besar dan ditepis sendiri oleh saya. Selama kitanya tekun dan belajar dengan sungguh-sungguh maka hasilnya tidak akan mengecewakan. Universitas Terbuka memang didirikan karena untuk memfasilitasi banyaknya mahasiswa yang berada di daerah terpencil tidak bisa melanjutkan kuliah karena permasalahan jarak, tempat, waktu dan biaya kuliah. Tapi dengan adanya UT maka perkuliahan bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja melalui program belajar jarak jauh, dengan fasilitas modul pembelajaran, CD interaktif dan internet.
Saya sendiri masuk Universitas Terbuka jurusan Ekonomi Manajemen pada tahun 1996, kebetulan setelah lulus D1 Perhotelan saya langsung bekerja di salah satu hotel di daerah Puncak. Karena saya merasa bahwa pendidikan itu penting akhirnya saya memilih melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka, karena faktor fleksibelitas waktu, dan biaya yang bisa diatur sendiri.
Sebagai seorang pekerja, untuk mengikuti kuliah di Universitas Terbuka saya harus meminta izin atasan saya dulu karena waktu kuliah di PKBM UT di Cianjur dilaksanakan pada sore hari sehingga saya minta shift kerja pagi untuk beberapa waktu. Berkat dukungan atasan dan teman kerjaan saya, akhirnya saya bisa mengikuti perkulian di Universitas Terbuka.
Tiap semester rata-rata saya mengambil SKS sebanyak 24 – 28 SKS dengan biaya dari pendapatan sendiri hasil kerja di hotel. Jumlah SKS sebanyak itu tidak lain karena saya harus menyesuaikan diri dengan kemampuan otak saya dan kerjaan saya di hotel. Prinsip dan tekad saya untuk sukses di dua bidang menjadi penyemangat. Saya harus sukses kuliah dan sukses berkarir di tempat kerja.
Seiring berjalannya waktu, di tempat kerjaan saya beberapa kali promosi untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Promosi di lingkungan kerja kami berdasarkan hasil kerja, disiplin dan prestasi. Saya mengawali karir sebagai seorang pekerja dengan posisi paling bawah sampai menjabat sebagai Income Auditor di Hotel Bintang Empat di Wilayah Puncak. Tentu prestasi ini tidak datang begitu saja. Selain karena dedikasi saya terhadap pekerjaan, juga ditunjang dengan pendidikan.
Permasalahan dan tantangan kuliah di Universitas Terbuka memang berat. Apalagi waktu itu saya bekerja di dunia perhotelan yang menuntut saya masuk kerja pada saat yang lain libur. Apalagi waktu Ujian Semester di Universitas Terbuka biasanya dilakukan pada hari Minggu. Seperti kita ketahui bersama bahwa hari Minggu banyak tamu yang menginap di hotel. Sedangkan saya harus melaksanakan ujian semester. Beruntung saya diperbolehkan dengan cara change day-off (tukar libur) dengan rekan kerja seizin atasan saya.
Begitu juga dengan tempat Ujian Semester Universitas Terbuka yang biasanya dilakukan di salah satu sekolah di Kota Sukabumi. Waktu tempuh dari tempat saya tinggal hingga ke tempat ujian sekitar tiga jam. Untuk menghindari jalanan macet dan terlambat ke tempat ujian saya terpaksa harus menginap di rumah saudara yang ada di Sukabumi.
Tapi akhirnya saya bisa menyelesaikan kuliah di Universitas Terbuka selama 6 tahun. Pada saat itu saya tidak terlalu mengejar IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang penting lulus. Apalagi syarat kelulusan di Universitas Terbuka cukup mudah hanya dengan IPK dua koma nol saja sudah cukup untuk membuat saya menyandang gelar sebagai Sarjan Ekonomi lulusan Universitas Terbuka.
Sebenarnya terbersit keinginan untuk memperbaiki IPK, tetapi setelah dipikir-pikir akan membutuh waktu dan dana lagi. Akhirnya saya memutuskan untuk langsung mengikuti UKT (Ujian Komprehensif Tertulis) yang di adakan di Bogor dan Alhamdulillah hanya sekali UKT akhirnya saya lulus.
Memang ada beberapa rekan-rekan saya yang kuliah di Universitas Terbuka dan juga kakak kelas saya yang belum lulus ketika saya sudah lulus kuliah di Universitas Terbuka. Ada kebanggaan tersendiri karena bisa menyelesaikan kuliah selama 6 tahun sambil tetap berkarir di hotel.
Pikiran dan keinginan manusia selalu berubah seiring berjalannya waktu termasuk saya. Ketika gelar Sarjana Ekonomi sudah disandang, saya menganggap ilmu yang saya miliki kurang bermanfaat untuk orang lain. Oleh karena itu akhirnya saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempat kerja dan menjadi beralih profesi menjadi seorang guru.
Sejak 2004 saya memutuskan untuk mengajar di berbagai sekolah negeri di Indramayu tempat kelahiran saya. Walaupun saya lulusan dari Universitas Terbuka saya tidak minder dengan guru-guru lain yang lulusan dari universitas swasta atau negeri ternama. Karena prinsip saya bahwa kemampuan seseorang tidak dilihat dari tempat kuliahnya bonafid atau tidak, tetapi tergantung orang yang menjalaninya apakah bisa berprestasi atau tidak.
Saya harus bisa membuktikan diri bahwa lulusan Universitas Terbuka pun bisa berprestasi dan berkarya dengan kualitas yang tidak kalah dengan perguruan tinggi lainnya. Dengan cara mengajar secara profesional, dan disiplin yang tinggi seperti yang biasa diterapkan sewaktu bekerja di hotel.
Alhamdulillah sistem pembelajaran yang saya terapkan bisa membuat siswa dan siswi menikmati materi pembelajaran yang saya terapkan. Anak belajar dengan senang dan gembira ketika saya mengajar. Mereka merasa tidak jenuh dan bosan dengan gaya belajar mengajar yang saya terapkan.

(Contoh Soal Online)
Saya juga sering memperkenalkan sesuatu yang baru kepada murid-murid saya, termasuk teknologi belajar melalui sistem online. Saya membuat soal online yang saya simpan di blog pribadi, lalu menyuruh siswa dan siswi saya untuk mengerjakan soal tersebut, setelah siswa dan siswi mengerjakan soal tersebut maka nilainya akan langsung muncul dengan sendirinya. Hasil tersebut bisa ditunjukan kepada orang tuanya masing-masing.
Cara ini ternyata menarik minat siswa untuk belajar. Setelah program soal online melalui blog sukses, saya akhirnya menyukai dan menggeluti dunia blogging. Selepas mengajar saya menyempatkan diri untuk merangkai kata-kata untuk dimasukan ke dalam blog, baik itu pengalaman pribadi, pengalaman orang lain atau sesuatu hal yang menarik selalu di posting ke dalam blog.
Blog juga menjadi pengingat ketika saya lupa dengan materi yang diajarkan. Karena keseringan menulis akhirnya saya mencoba diri mengikuti lomba blog. Beberapa kali mengikuti lomba blog Alhamdulillah saya berhasil menjadi juara. Ini sekaligus membuktikan bahwa kualitas lulusan Universitas Terbuka tidak kalah dengan lulusan perguruan tinggi lainnya, baik dalam bekerja maupun berkarya. Mudah-mudahan cerita ini menjadi inspirasi dan motivasi Anda untuk melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-30. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.
Kuliah Di Universitas Terbuka, Bisa Berprestasi Dan Berkarya
source : http://solopos.com, http://www.didno76.com, http://imgur.com

Komentar