Sering terbangun saat tidur ternyata sangat berpengaruh pada kemampuan kita mengingat. Hal itu terjadi karena sering terjaga akan membuat kemampuan otak membentuk memori baru jadi terhambat sehingga terjadi amnesia jangka pendek.
Walaupun penelitian itu dilakukan pada tikus, para ibu baru yang sering terbangun pada malam hari karena mengurus bayinya mengatakan, mereka juga mengalami gangguan memori atau kerap disebut momnesia.
Dalam penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Stanford University, diketahui tikus yang beristirahat dengan baik pada malam hari memiliki rasa ingin tahu yang besar serta bersemangat untuk mempelajari obyek yang baru di dalam sangkarnya dan kurang tertarik pada benda-benda yang sudah diakrabi.
Kemudian ketika tikus-tikus itu didesain mengalami gangguan tidur, mereka seperti sekelompok orang mabuk yang tidak bisa mengingat apa yang sudah terjadi.
Walaupun penelitian ini dilakukan pada tikus, Ron Szymusiak, ahli neurobiologi tidur dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, mengatakan, hasil penelitian tersebut menambah bukti bahwa kekurangan tidur akan mengganggu kemampuan berpikir jernih.
Sebuah studi misalnya menunjukkan bahwa satu malam tanpa tidur akan mengganggu kemampuan berkendara seseorang seperti halnya orang yang sedang mabuk. Kurang tidur tentu berdampak serius pada orang dengan profesi tertentu, seperti sopir atau dokter yang sering bertugas jaga 24 jam.
Walaupun penelitian itu dilakukan pada tikus, para ibu baru yang sering terbangun pada malam hari karena mengurus bayinya mengatakan, mereka juga mengalami gangguan memori atau kerap disebut momnesia.
Dalam penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Stanford University, diketahui tikus yang beristirahat dengan baik pada malam hari memiliki rasa ingin tahu yang besar serta bersemangat untuk mempelajari obyek yang baru di dalam sangkarnya dan kurang tertarik pada benda-benda yang sudah diakrabi.
Kemudian ketika tikus-tikus itu didesain mengalami gangguan tidur, mereka seperti sekelompok orang mabuk yang tidak bisa mengingat apa yang sudah terjadi.
Walaupun penelitian ini dilakukan pada tikus, Ron Szymusiak, ahli neurobiologi tidur dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, mengatakan, hasil penelitian tersebut menambah bukti bahwa kekurangan tidur akan mengganggu kemampuan berpikir jernih.
Sebuah studi misalnya menunjukkan bahwa satu malam tanpa tidur akan mengganggu kemampuan berkendara seseorang seperti halnya orang yang sedang mabuk. Kurang tidur tentu berdampak serius pada orang dengan profesi tertentu, seperti sopir atau dokter yang sering bertugas jaga 24 jam.
Komentar
Posting Komentar